Halaman

Kubah Masjid Terbesar Di Indonesia

1. Masjid Istiqlal Jakarta



Masjid Istiqlal Jakarta merupakan salah satu masjid terbesar yang ada di Indonesia, bahkan menurut beberapa informasi adalah salah satu Masjid Terbesar di Asia Tenggara.
Masjid Istiqlal berada di timur laut lapangan Monumen Nasional (Monas). Bangunan utama masjid ini terdiri dari lima lantai. Masjid ini mempunyai kubah yang diameternya 45 meter. Masjid ini mampu menampung orang hingga lebih dari 200.000 (dua ratus ribu) jamaah.
Luas tanah 12 ha, dan  Luas bangunan 7 ha.
2. Islamic Center Samarinda



Masjid Islamic Center Samarinda adalah masjid yang terletak di  Teluk Lerong Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia, yang merupakan masjid termegah dan terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Masjid Istiqlal. Dengan latar depan berupa tepian sungai Mahakam, masjid ini memiliki menara dan kubah besar yang berdiri tegak.
Masjid ini memiliki luas bangunan utama 43.500 meter persegi. Untuk luas bangunan penunjang adalah 7.115 meter persegi dan luas lantai basement 10.235 meter persegi. Sementara lantai dasar masjid seluas 10.270 meter persegi dan lantai utama seluas 8.185 meter persegi. Sedangkan luas lantai mezanin (balkon) adalah 5.290 meter persegi.
Dan menurut beberapa sumber, masjid ini menjadi salah satu masjid termegah,dan indah yang ada di Indonesia dan Asia tenggara.
3. Masjid Raya Baiturrahman, Aceh



Masjid Raya Baiturrahman adalah sebuah masjid yang berada di pusat Kota Banda Aceh, Masjid ini cukup terkenal di Indonesia bahkan di Dunia, karena memiliki keindahan arsitektur dan nilai sejarahnya.
Nama Masjid Raya Baiturrahman ini berasal dari nama Masjid Raya yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1022 Hijriah bersamaan dengan tahun 1612 Miladiyah. Riwayat lain menyebutkan bahwa yang mendirikan Masjid Raya Baiturrahman di Zaman kerajaan Aceh ialah Sultan Alidin Mahmudsyah pada tahun 1292 Miladiyah
luas ruangan dalam Masjid menjadi 4.760 M2 berlantai marmer buatan Italia, jenis secara dengan ukuran 60 x 120 cm dan dapat menampug 9.000 jama’ah. Dengan perluasan tersebut, Masjid RAya Baiturrahman sekarang memiliki 7 kubah, 4 menara, dan 1 menara induk. Dari masa kemasa Masjid Raya Baiturrahman telah berkembang pesat baik ditinjau dari segi arsitektur, peribadatan maupun kegiatan kemasyarakatan sesuai dengan perkembangan, luas area Masjid Raya Baiturrahman ± 4 Ha, didalamnya terdapat sebuah kolam, menara induk dan bagian halaman lainya ditumbuhi rumput yang ditata dengan rapid dan indah diselingi tanaman/pohon hias.
4. Masjid Modern Al Markaz Al Islami, Makasar



Masjid Al Markaz Al Islami Makasar adalah sebuah masjid yang berada di Jalan Mesjid Raya, kecamatan Bontala, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Masjid ini memiliki ciri khas dari bangunan nya yang megah dan berarsitektur indah. Arsitektur Al Markaz Al Islami banyak dipengaruhi oleh Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah Al Munawwarah.
Menempati luas areal 72.229 m2 atau 7,229 ha, didirikanlah Masjid Al-Markaz Al-Islami. Pemancangan tiang pertamanya dilakukan dalam suatu upacara khidmat pada tanggal 8 Mei 1994.
5. Masjid Dian Al-Mahri, Depok



Masjid Dian Al-Mahri Depok atau yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Kubah Emas adalah masjid yang berada di Kecamatan Limo, Depok
Masjid Dian Al-Mahri sendiri dibangun oleh keluarga Dian Djurian Maimum Al-Rasyid. Ia pengusaha asal Banten yang lama bermukim di Arab Saudi. Masjid ini mulai dibangun pada tahun 1999 dan dibuka untuk umum pada tahun 2006. Luasnya 50 hektar, dengan bangunan utama masjid berukuran 60×120 meter atau 8000 meter persegi.Demikian besarnya, Masjid Dian Al-Mahri sanggup menampung 20.000 orang sekaligus.
Adalah kubah masjid yang menjadikan Masjid Dian Al-Mahri magnit bagi banyak umat Muslim di Indonesia. Kubahnya terbuat dari emas murni 24 karat. Di seluruh dunia ini, tak banyak masjid yang seperti ini. Hanya ada 8 buah, dan Masjid Dian Al-Mahri terbilang yang paling baru di antara 8 Masjid Kubah Emas.
Totalnya, Masjid Dian Al Mahri memiliki 5 kubah yang melambangkan jumlah rukun Islam. Satu kubah utama dan 4 kubah kecil. Uniknya, seluruh kubah dilapisi emas setebal 2-3 mm dan mozaik kristal. Bentuk kubah utama menyerupai kubah Taj Mahal. Kubah tersebut memiliki diameter bawah 16 meter, diameter tengah 20 meter, dan tinggi 25 meter. Sementara 4 kubah kecil memiliki diameter bawah 6 meter, tengah 7 meter, dan tinggi 8 meter.
Selain itu, interior dalamnya pun ekstra mewah. Ada lampu gantung yang didatangkan langsung dari Italia seberat 8 ton. Porselen dan beberapa ornamennya khusus diimpor dari Italia. Langit-langit kubah juga dilapisi lukisan yang bisa menyesuaikan dengan kondisi fisik pada waktu sholat. Biru langit jika siang dan gelap berbintang jika malam hari.

Biografi Nuruddin Ar-Raniri

Nuruddin Al-Raniri (lengkap: Syeikh Nuruddin Muhammad ibnu 'Ali ibnu Hasanji ibnu Muhammad Hamid ar-Raniri al-Quraisyi) adalah ulama penasehat Kesultanan Aceh pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Tsani (Iskandar II).
Syaikh Nuruddin diperkirakan lahir sekitar akhir abad ke-16 di kota Ranir, India, dan wafat pada 21 September 1658. Pada tahun 1637, ia datang ke Aceh, dan kemudian menjadi penasehat kesultanan di sana hingga tahun 1644.

Pengetahuan yang dikuasai

Ar Raniri memiliki pengetahuan luas yang meliputi tasawuf, kalam, fikih, hadis, sejarah, dan perbandingan agama. Selama masa hidupnya, ia menulis kurang-lebih 29 kitab, yang paling terkenal adalah "Bustanus al-Salatin". Namanya kini diabadikan sebagai nama perguruan tinggi agama (IAIN) di Banda Aceh.

Guru

Beliau di katakan telah berguru dengan Sayyid Umar Abu Hafs Abdullah Basyeiban yang yang di India lebih dikenal dengan Sayyid Umar Al-Idrus kerna adalah khalifah Tariqah Al-Idrus BaAlawi di India.
Ar-Raniri juga telah menerima Tariqah Rifaiyyah dan Qodariyyah dari guru beliau.
Putera Abu Hafs iaitu Sayyid Abdul Rahman Tajudin yang datang dari Balqeum, Karnataka, India pula telah bernikah setelah berhijrah ke Jawa dengan Syarifah Khadijah, puteri Sultan Cirebon dari keturunan Sunan Gunung Jati.

Peranan di Aceh

Ar-Raniri berperan penting saat berhasil memimpin ulama Aceh menghancurkan ajaran tasawuf falsafinya Hamzah Al-Fansuri yang dikhawatirkan dapat merusak akidah umat Islam awam terutama yang baru memeluknya. Tasawuf falsafi berasal dari ajaran Al-Hallaj, Ibnu 'Arabi, dan Suhrawardi, yang khas dengan doktrin Wihdatul Wujud (Menyatunya Kewujudan) di mana sewaktu dalam keadaan sukr ('mabuk' dalam kecintaan kepada Allah Ta'ala) dan fana' fillah ('hilang' bersama Allah), seseorang wali itu mungkin mengeluarkan kata-kata yang lahiriahnya sesat atau menyimpang dari syariat Islam.
Maka oleh mereka yang tidak mengerti hakikat ucapan-ucapan tersebut, dapat membahayakan akidah dan menimbulkan fitnah pada masyarakat Islam. Karena individu-individu tersebut syuhud ('menyaksikan') hanya Allah sedang semua ciptaan termasuk dirinya sendiri tidak wujud dan kelihatan. Maka dikatakan wahdatul wujud karena yang wajib wujudnya itu hanyalah Allah Ta'ala sedang para makhluk tidak berkewajiban untuk wujud tanpa kehendak Allah. Sama seperti bayang-bayang pada pewayangan kulit.
Konstruksi wahdatul wujud ini jauh berbeda malah dapat dikatakan berlawanan dengan faham 'manunggaling kawula lan Gusti'. Karena pada konsep 'manunggaling kawula lan Gusti', dapat diibaratkan umpama bercampurnya kopi dengan susu-- maka substansi dua-duanya sesudah menyatu adalah berbeda dari sebelumnya. Sedangkan pada faham wahdatul wujud, dapat di umpamakan seperti satu tetesan air murni pada ujung jari yang dicelupkan ke dalam lautan air murni. Sewaktu itu, tidak dapat dibedakan air pada ujung jari dari air lautan. Karena semuanya 'kembali' kepada Allah.
Maka pluralisme (menyamakan semua agama) menjadi lanjutan terhadap gagasan begini dimana yang penting dan utama adalah Pencipta, dan semua ciptaan adalah sama-- hadir di alam mayapada hanya karena kehendak Allah Ta'ala.
Maka faham ini, tanpa dibarengi dengan pemahaman dan kepercayaan syariat, dapat membelokkan akidah. Pada zaman dahulu, para waliullah di negara-negara Islam Timur Tengah sering, apabila di dalam keadaan begini, dianjurkan untuk tidak tampil di khalayak ramai.
Tasawuf falsafi diperkenalkan di Nusantara oleh Fansuri dan Syekh Siti Jenar. Syekh Siti Jenar kemudian dieksekusi mati oleh dewan wali (Wali Songo). Ini adalah hukuman yang disepakati bagi pelanggaran syariat, manakala hakikatnya hanya Allah yang dapat maha mengetahui.
Al-Hallaj setelah dipancung lehernya, badannya masih dapat bergerak, dan lidahnya masih dapat berzikir. Darahnya pula mengalir mengeja asma Allah-- ini semua karamah untuk mempertahankan namanya.
Di Jawa, tasawuf falsafi bersinkretisme dengan aliran kebatinan dalam ajaran Hindu dan Budha sehingga menghasilkan ajaran kejawen.
Ronggowarsito (Bapak Kebatinan Indonesia) dianggap sebagai penerus Siti Jenar. Karya-karyanya, seperti Suluk Jiwa, Serat Pamoring Kawula Gusti, Suluk Lukma Lelana, dan Serat Hidayat Jati, sering diaku-aku Ronggowarsito berdasarkan kitab dan sunnah. Namun banyak terdapat kesalahan tafsir dan transformasi pemikiran dalam karya-karyanya itu. Ronggowarsito hanya mengandalkan terjemahan buku-buku tasawuf dari bahasa Jawa dan tidak melakukan perbandingan dengan naskah asli bahasa Arab. Tanpa referensi kepada kitab-kitab Arab yang ditulis oleh ulama ahli syariat dan hakikat yang mu'tabar seperti Syeikh Abdul Qadir Jailani dan Ibn 'Arabi, maka ini adalah sangat berbahaya.
Ar-Raniri dikatakan pulang kembali ke India setelah beliau dikalahkan oleh dua orang murid Hamzah Fansuri pada suatu perdebatan umum. Ada riwayat mengatakan beliau meninggal di India.

Qari International

1. Mahmood Shahat


2. Hajjaj Ramadhan Hindawi


3. Umit Hussein Nejad
                          

Sifat-Sifat Allah

Sebagai Sang Khalik, Allah swt memiliki sifat-sifat yang tentunya tidak sama dengan sifat yang dimiliki oleh manusia ataupun makhluk lainnya. Mengenal sifat-sifat Allah dapat meningkatkan keimanan kita. Seseorang yang mengaku mengenal dan meyakini Allah itu ada namun ia tidak mengenal sifat Allah, maka ia perlu lebih mendekatkan diri kepada Allah swt. Sifat-sifat Allah yang wajib kita imani ada 20, diantaranya:
  1. Wujud
    Sifat Allah yang pertama yaitu Wujud. Wujud artinya ada. Umat muslim yang beriman meyakini bahwa Allah swt ada. Untuk itulah kita tidak boleh meragukan atau mempertanyakan keberadaanNya. Keimanan seseorang akan membuatnya dapat berpikir dengan akal sehat bahwa alam semesta beserta isinya ada karna Allah yang menciptakannya.
    Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Rabb semesta alam. “ (QS. Al-A’raf: 54)
  2. Qidam
    Qidam berarti dahulu atau awal. Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah swt sebagai Pencipta lebih dulu ada daripada semesta alam dan isinya yang Ia ciptakan.
    Dialah yang Awal dan yang Akhir, yang Zhahir dan yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. “ (QS. Al-Hadid: 3)
  3. Baqa’
    Sifat Allah Baqa’ yaitu kekal. Manusia, hewan ,tumbuhan, dan makhluk lainnya selain Allah akan mati dan hancur. Kita akan kembali kepadaNya dan itu pasti. Hanya Allah lah yang kekal.
    Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Rabb-mu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. “ (QS. Ar-Rahman: 26-27)
  4. Mukhalafatu lil hawadits
    Sifat Allah ini artinya adalah Allah berbeda dengan ciptaanNya. Itulah keistimewaan dan Keagungan Allah swt.
    Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. “ (QS. Asy-Syura: 11)
  5. Qiyamuhu binafsihi
    Sifat Allah selanjutnya yaitu Qiyamuhu binafsihi, yang artinya Allah berdiri sendiri. Allah menciptakan alam semesta, membuat takdir, menghadirkan surga dan neraka, dan lain sebagainya, tanpa bantuan makhluk apapun. Berbeda dengan manusia yang sangat lemah, pastinya membutuhkan satu sama lain.
    ALLAH, tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya. “ (QS. Ali-Imran: 2)
  6. Wahdaniyyah
    Sifat Allah Wahdaniyyah yaitu esa atau tunggal. Hal ini sesuai dengan kalimat syahadat, Asyhadu alaa ilaa ha illallah, Tiada Tuhan selain Allah.
    Sekiranya ada di langit dan di bumi ilah-ilah selain ALLAH, tentulah keduanya itu sudah rusak binasa. Maka Maha Suci ALLAH yang mempunyai Arsy daripada apa yang mereka sifatkan. “ (QS. Al-Anbiya: 22)
  7. Qudrat
    Qudrat adalah berkuasa. Sifat Allah ini berarti Allah berkuasa atas segala yang ada atau yang telah Ia ciptakan. Kekuasaan Allah sangat berbeda dengan kekuasaan manusia di dunia. Allah memiliki kuasa terhadap hidup dan mati segala makhluk. Kekuasaan Allah itu sungguh besar dan tidak terbatas, sedangkan kekuasaan manusia di dunia dapat hilang atas kuasa Allah swt.
    Sesungguhnya ALLAH berkuasa atas segala sesuatu. “ (QS. Al-Baqarah: 20)
  8. Iradat
    Iradat berarti berkehendak. Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah swt memiliki kehendak atas semua ciptaanNya. Bila Allah telah berkehendak terhadap takdir atau nasib seseorang, maka ia takkan dapat mengelak atau menolaknya. Manusia hanya dapat berusaha dan berdoa, namun Allah lah yang menentukan. Kehendak Allah ini juga atas kemauan Allah tanpa ada campur tangan dari manusia atau makhluk lainnya.
    Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (QS. Hud: 107).
  9. Ilmu
    Ilmu artinya mengetahui. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, meskipun pada hal yang tidak terlihat. Tiada yang luput dari penglihatan Allah.
    Katakanlah (kepada mereka): Apakah kamu akan memberitahukan kepada ALLAH tentang agamamu (keyakinanmu), padahal ALLAH mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan ALLAH Maha Mengetahui segala sesuatu.”  (QS. Al-Hujurât: 16)
  10. Hayat
    Sifat Allah Hayat atau Hidup. Namun hidupnya Allah tidak seperti manusia, karena Allah yang menghidupkan manusia. Manusia bisa mati, Allah tidak mati, Ia akan hidup terus selama-lamanya.
    Allah tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.” (QS. Al-Baqarah: 255)
  11. Sam’un
    Sifat Allah Sam’un atau mendengar. Allah selalu mendengar semua hal yang diucapkan manusia, meskipun ia berbicara dengan halusnya atau tidak terdengar sama sekali. Pendengaran Allah tidak terbatas dan tidak akan pernah sirna.
    Dan Allah-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. “ (QS. Al-Maidah: 76)
  12. Basar
    Basar artinya melihat. Penglihatan Allah juga tidak terbatas. Ia dapat melihat semua yang kita lakukan meskipun kita melakukan sesuatu secara sembunyi-sembunyi. Allah mampu melihat, naik yang besar maupun yang kecil, yang nyata maupun kasat mata. Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah Maha Sempurna.
    Sesungguhnya ALLAH mengetahui apa yang ghaib di langit dan di bumi. Dan Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. “ (QS. Al-Hujurat: 18)
  13. Kalam
    Kalam artinya berfirman. Sifat Allah ini dapat kita lihat dengan adanya Al Quran sebagai petunjuk yang benar bagi manusia di dunia. Al Quran merupakan firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw.
    Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung. “ (QS. An-Nisa: 164)
  14. Qadirun
    Sifat Allah ini berarti Allah adalah Dzat yang Maha Berkuasa. Allah tidak lemah, Ia berkuasa penuh atas seluruh makhluk dan ciptaanNya.
    Sesungguhnya Alllah berkuasa atas segala sesuatu. “ (QS. Al Baqarah: 20).
  15. Muridun
    Allah memiliki sifat Muridun, yaitu sebagai Dzat Yang Maha Berkehendak. Ia berkehendak atas nasib dan takdir manusia.
    Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki. “ (QS.Hud: 107).
  16. ‘Alimun
    Sifat Allah ‘Alimun, yaitu Dzat Yang Maha Mengetahui. Allah mengetahui segala hal yang telah terjadi maupun yang belum terjadi. Allah pun dapat mengetahui isi hati dan pikiran manusia.
    Dan Alllah Maha Mengetahui sesuatu. “ (QS. An Nisa’: 176).
  17. Hayyun
    Allah adalah Dzat Yang Hidup. Allah tidak akan pernah mati, tidak akan pernah tidur ataupun lengah.
    Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati. “ (QS. Al Furqon: 58).
  18. Sami’un
    Allah adalah Dzat Yang Maha Mendengar. Allah selalu mendengar pembicaraan manusia, permintaan atau doa hambaNya.
    Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. “ (QS. Al Baqoroh: 256).
  19. Basirun
    Allah adalah Dzat Yang Maha Melihat. Sifat Allah ini tidak terbatas seperti halnya penglihatan manusia. Allah selalu melihat gerak-gerik kita. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berbuat baik.
    Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. “ (QS. Al Hujurat: 18).
  20. Mutakallimun
    Sifat Allah ini berarti Yang Berbicara. Allah tidak bisu, Ia berbicara atau berfirman melalui ayat-ayat Al Quran. Bila Al Quran menjadi pedoman hidup kita, maka kita telah patuh dan tunduk terhadap Allah swt.

Mukjizat 25 Nabi

1. ADAM
Nabi Adam diyakini sebagai manusia pertama yang menginjakkan kaki di bumi. Sebagai pasangannya, Hawa diciptakan dari tulang rusuk kirinya. Mereka diturunkan ke bumi karena telah berbuat kesalahan akibat godaan iblis. Adam dan Hawa dikaruniai dua pasang putra-putri, yaitu Qabil dan Iklima, kemudian Habil dan Labuda. Qabil bersifat kasar, sedangkan Habil bersifat lembut. Kedua sifat inilah yang akhirnya menjadi cikal bakal sifat-sifat dasar manusia.

2. AYUB
Keluarga Nabi Ayub dikenal kaya raya dan sangat dermawan. Namun kesejahteraan ini tidak membuatnya sombong. Ini yang mendorong iblis untuk menggodanya. Allah pun menentang iblis sekiranya ia dapat meruntuhkan iman Ayub. Ujian itu pun tiba. Seluruh hartanya terbakar. Setelah itu Nabi Ayub terserang penyakit kulit hingga 80 tahun lamanya. Namun ia dan istrinya yang setia, Rahmah, tetap bertawakkal kepada Allah. Sampai akhirnya Allah berfirman agar Ayub menapakkan kakinya di tanah. Kemudian dari tanah tersebut keluar air yang dapat menyembuhkan penyakitnya.

3. DAUD
Figur nabi Daud memuncak saat ia berhasil membunuh Jalut, pemimpin kamu pemberontak di Palestina. Daud kemudian menjadi raja dan berlaku sangat adil. Di masanya, kerajaan tumbuh kuat dan masyarakat menjadi makmur. Suatu saat nabi Daud melarang para nelayan untuk melaut di hari Sabtu. Namun peringatan tersebut dilanggar sehingga terjadi bencana gempa yang menewaskan seluruh penduduk.

4. DZULKIFLI
Sejarah menyebutkan bahwa Nabi Dzukifli adalah putra Nabi Ayub. Dikisahkan pula bahwa ia mewarisi sifat sabar ayahnya. Suatu saat beliau ditunjuk menjadi raja setelah dapat memenuhi persyaratan yang diminta, yaitu calon pengganti haruslah seorang yang sanggup berpuasa di siang hari, beribadah di malam hari, dan bukan seorang yang pemarah.

5. HARUN
Harun disebut sebagai partner nabi Musa. Ia adalah sosok yang cakap berdakwah, pandai berdiplomasi, dan penuh perhatian. Harun selalu mendampingi Musa dalam berdakwah, hingga suatu saat Musa memutuskan untuk beruzlah dan menitipkan pembinaan umatnya kepada Harun. Harun juga sempat berjuang untuk memberantas penyembahan berhala yang dipimpin oleh Samiri, salah seorang tukang sihir kerajaan Fir’aun.

6. HUD
Nabi Hud tergolong dalam kaum Ad yang terhormat. Kehidupan mereka serba maju berkecukupan. Namu sayangnya mereka selalu berfoya-foya dan tenggelam dalam kehidupan fana. Nabi Hud mengingatkan mereka untuk bersyukur dan selalu memohon kepada Allah, namun mereka menolak. Akhirnya murka Allah datang dengan menurunkan azab berupa badai gurun selama 7 hari 7 malam. Kaum yang mendengarkan himbauan nabi Hud selamat dengan berpindah ke kota Hadramaut.

7. IBRAHIM
Ibrahim dikenal sebagai bapak para nabi. Ia dihormati oleh pemeluk 3 agama, yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi. Ibrahim-lah yang membangun Ka’bah di kota Mekkah. Keyakinannya yang kuat terhadap Islam dimulai dari pencariannya akan Tuhan. Ia sangat tidak menerima orang-orang di sekitarnya yang menyembah berhala, sampai akhirnya ia dibakar hidup-hidup. Namun Allah SWT menurunkan mukjizatnya dengan menyelamatkannya dari kobaran api.

8. IDRIS
Idris diyakini sebagai nabi pertama yang menulis dengan pena. Masyarakat terdahulu mempercayai pula bahwa ia dibawa ke surga tanpa mengalami kematian. Peristiwa itu terjadi ketika beliau berusia 82 tahun.

9. ILYAS
Nabi Ilyas tinggal di lembah sungai Yordan dimana penduduknya menyembah berhala. Ilyas menyeru kepada mereka untuk meninggalkan berhala, namun mereka tidak mengindahkannya, bahkan menantang agar Tuhan yang disembah Ilyas menurunkan bencana. Akhirnya kekeringan melanda daerah tersebut. Setelah beberapa tahun, Nabi Ilyas dapat meyakinkan kaum tersebut untuk menyembah Allah.

10. ILYASA
Ilyasa merupakan kerabat dekat nabi Ilyas. Setelah Ilyas meninggal, beliau melanjutkan perjuangan Ilyas untuk menghalau penyembahan berhala yang kembali merebak di lembah sungai Yordan. Namun kaum tersebut tidak mau mendengarkan sehingga bencana kekeringan kembali melanda mereka.

11. ISA
Isa adalah putra dari Maryam yang dilahirkan tanpa memiliki suami. Hal ini menimbulkan kontroversi dan hujatan bertubi-tubi kepada Maryam. Secara ajaib, Isa yang saat itu masih bayi tiba-tiba berbicara menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, bahwa penciptaan dirinya diawali dari kedatangan malaikat Jibril kepada ibunya. Isa juga memperlihatkan banyak mukjizat lainnya ketika ia dewasa, diantaranya membentuk seekor burung hidup dari tanah liat, menghidupkan orang mati, menyembuhkan kebutaan, dan mendatangkan makanan yang semula tidak ada. Penyelamatan Nabi Isa dari penyaliban juga merupakan salah satu bentuk mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT.

12. ISHAQ
Ishaq banyak menemani bapaknya, Ibrahim dalam berdakwah menyebarkan Islam.

13. ISMAIL
Ismail dan keluarganya merupakan orang-orang yang terdahulu melaksanakan haji. Suatu saat Ismail haus dan ibunya bolak-balik dari bukit Safa-Marwah untuk mencari air, hingga akhirnya keluar sebuah mata air yang saat ini dikenal sebagai air zamzam. Dalam perjalanan menuju tempat penyembelihan, Ismail digoda oleh syaitan agar membatalkan niatnya. Namun Ismail tidak goyah dan melempar syaitan tersebut dengan batu, yang saat ini menjadi ritula ibadah haji, yaitu lempar jumrah. Seperti yang kita tahu, saat akan disembelih jasad Nabi Ismail digantikan oleh seekor kambing, yang akhirnya menjadi cikal bakal ibadah Idul Adha.

14. LUTH
Perjuangan nabi Luth adalah menyeru kaum Sodom untuk kembali ke jalan yang benar, yaitu meninggalkan homoseksual, kemudian menyembah Allah. Pada akhirnya Allah berfirman agar Luth segera meninggalkan pemukimannya dan kemudian Ia menurunkan azab yang pedih kepada kaum tersebut.

15. MUSA
Kisah pertarungan nabi Musa dengan Fir’aun merupakan salah satu kisah yang tersohor. Dikisahkan bahwa Fir’aun merasa terancam dengan keberadaan Musa yang menyebarkan ajaran untuk mengesakan Allah. Mereka bertarung dan Musa memenangkannya dengan bantuan tongkatnya. Kemudian ia dan kaumnya dikejar oleh pengikut Fir’aun, namun mereka berhasil lolos dengan bantuan tongkat Musa yang dapat membelah lautan. Nabi Musa mendapat mukjizat kitab Taurat, yang dikenal dengan “Perjanjian Lama” yang berisi ajaran pokok 10 Perintah Allah.

16. NUH
Nabi Nuh menyebarkan ajaran untuk menyembah Allah SWT. Namun masyarakat menolak dan menganggapnya gila. Nuh kemudian diberikan peringatan oleh Allah bahwa akan ada banjir besar yang melanda daerahnya, oleh karena itu Nuh diperintahkan untuk membuat sebuah kapal. Masyarakat sekitar tetap tidak mengindahkan peringatan yang disampaikan oleh Nuh, sehingga mereka akhirnya hanyut dalam banjir tersebut.

17. SHALIH
Mukjizat nabi Shalih yang paling dikenal adalah unta betina yang keluar dari batu setelah ia memukulkan telapak tangannya. Shalih meminta penduduk setempat untuk tidak menganggu unta tersebut dan susunya boleh diperah untuk memenuhi kebutuhan penduduk miskin. Namun kaum yang tidak menyukainya berusaha membunuh unta itu dan pada akhirnya mereka dijatuhi azab petir dan gempa.

18. SULAIMAN
Salah satu keahlian Sulaiman yang paling menonjol adalah kemampuannya berkomunikasi dengan binatang. Ia juga merupakan raja yang sangat bijaksana. Kekuasaannya bahkan mencakup bangsa jin.

19. SYUAIB
Nabi Syuaib menyebarkan ajaran Islam di daerah Madyan. Namun masyarakat Madyan menolak ajaran tersebut hingga akhirnya Allah menurunkan azab berupa petir dan kilat yang menghanguskan mereka.

20. YAHYA
Nabi Yahya mengajarkan bahwa kebenaran harus ditegakkan dengan resiko apapun. Pada riwayatnya dicontohkan saat ia bersikeras melarang pernikahan antara seorang paman dengan kemenakannya sendiri.

21. YA’KUB
Ya'kub adalah kakek moyang para rasul sebelum masa Muhammad. Sikap dan cara berpikirnya tentu berpengaruh pada para rasul keturunannya serta kaum Yahudi dan kemudian Nasrani penegak panji keesaan Allah sebelum era Muhammad.

22. YUNUS
Nabi Yunus berusaha menyebarkan ajaran Allah, namun ia tidak mendapat sambutan baik dari masyarakat. Dalam perjalanannya menjauhi daerah tersebut karena khawatir akan dibunuh, kapal yang ia tumpangi diguncang topan dan diputuskan bahwa Yunus akan dikorbankan untuk ditenggelamkan ke laut demi keselamatan penumpang lainnya. Namun mukjizat Allah tiba. Nabi Yunus dimakan oleh seekor ikan (kemungkinan paus) dan ditemukan masih hidup di perut ikan tersebut. Ia pun melanjutkan dakwahnya kembali.

23. YUSUF
Yusuf dikisahkan dalam riwayatnya sebagai seorang pria yang sangat tampan dan sangat piawai dalam memimpin negaranya. Sejak kecil ia mendapat mimpi yang tidak biasa dan ketika besar ia dapat mentakwilkan mimpi tersebut, sehingga ia sangat dihormati oleh masyarakat sekitarnya.

24. ZAKARIA
Nabi Zakaria dan istrinya, Isya, membaktikan diri untuk menjaga Baitul Maqdis -rumah ibadah peninggalan Sulaiman di Yerusalem. Zakaria dikaruniai keturunan oleh Allah SWT di saat usianya sudah cukup uzur, yaitu sekitar 100 tahun. Anak tersebut adalah nabi Yahya.

25.MUHAMMAD SAW
Nabi Muhammad SAW adalah rasul terakhir,sekaligus sebagai penutup rasul-rasul sebelumnya. Ia-lah yang menyempurnakan ajaran-ajaran Islam. Mukjizat yang diturunkan Allah kepadanya sangatlah banyak, salah satunya yang paling besar adalah Al-Quran, yang menjadi pedoman utama kehidupan manusia. Selain itu ada pula peristiwa Isra Mi’raj yang membawanya bertemu dengan Allah SWT.

Biografi Syeikh Abdur-Rauf As-Singkily (Syiah Kuala)



ABDURRAUF SINGKEL, SYEIKH nama lengkapnya adalah Syekh Abdurrauf Ali Al Fansury Al Singkily Al Jawi. Beliau adalah penyair, budayawan, ulama besar, pengarang tafsir, ahli hukum, cendikiawan muslim dan seorang Sufi yang sangat terkenal di Nusantara yang lahir pada tahun 1615 atau 1620 di Singkel, sebuah kabupaten di Aceh Selatan. Dia berasal dari kalangan keluarga muslim yang taat beribadah. Ayahnya berasal dari Arab bernama Syeikh Ali dan ibunya seorang wanita berasal dari desa Fansur Barus—sebuah pelabuhan (bandar) yang sangat terkenal waktu itu. Dimasa mudanya mula-mula Abdurrauf belajar pada Dayah Simpang Kanan di pedalaman Singkel yang dipimpin Syeikh Ali Al-Fansuri ayahnya sendiri. Kemudian ia melanjutkan belajar ke Barus di Dayah Teungku Chik yang dipimpin oleh Syeikh Hamzah Fansury. Ia sempat pula belajar di Samudera Pase di Dayah Tinggi yang dipimpin oleh Syeikh Samsuddin as-Sumatrani. Setelah Syeikh Samsuddin pindah ke Banda Aceh lalu diangkat oleh Sultan Iskandar Muda sebagai Qadhi Malikul Adil, Abdurrauf pun pergi mengembara. Beliau tidak suka menetap di kota kelahirannya. Beliau lebih suka memilih mengembara meninggalkan kota kelahirannya untuk menuntut ilmu di berbagai pelosok nusantara dan Timur Tengah. Abdurrauf selalu merasa haus terhadap ilmu pengetahuan. Beliau pernah belajar hampir dua puluh tahun di Mekkah, Madinah, Yaman dan Turki. Sehingga tidak mengherankan kalau Beliau menguasai banyak bahasa, terutama bahasa Melayu, Aceh. Arab dan Persia. Disebutkan selama belajar ilmu agama di Timur Tengah, Syeikh Abdurrauf telah berkenalan dengan 27 ulama besar dan 15 orang sufi termashyur. Tentang pertemuannya dengan para sufu itu, ia berkata “adapun segala mashyur wilayatnya yang bertemu dengan dengan fakir ini dalam antara masa itu…”. Pada tahun 1661 M Syeikh Abdurraur kembali ke Aceh dengan memangku jabatan selaku Qadly Malikul Adil, sebagai Mufti Besar dan Syeikh Jamiah Baitur Rahim, untuk menggantikan Syeikh Nuruddin ar-Raniry. Mengenai pendapatnya tentang faham Syeikh Hamzah Fansuri (Tarekat Wujudiah) nampaknya berbeda dengan Syeikh Nuruddin ar-Raniry. Beliau tidak begitu keras, Walaupun Syeikh Abdurrauf termasuk penganut faham tua mengenai ajarannya dalam ilmu tasawuf. Terhadap Tarekat Wujudiah, ia berpendapat bahwa orang tidak boleh begitu tergesa-gesa mengecap penganut tarekat ini sebagai kafir. Membuat tuduhan seperti itu sangatlah berbahaya. Jika benar ia kafir, maka perkataannya itu akan berbalik kepada dirinya sendiri. Karya tulisnya yang diketahui lebih kurang dua puluh buah dalam berbagai bidang ilmu—sastra, hukum, filsafat, dan tafsir, antara lain;
1.                           Umdat al-Muhtajin ila suluki Maslak al-Mufridin; dengan terjemahannya sendiri; Perpegangan Segala Mereka itu yang Berkehendak Menjalani Jalan Segala Orang yang Menggunakan Dirinya. Dalam karya ini diterangkannya tentang tasawuf yang dikembangkannya itu. Dzikir dengan mengucap La Illah pada masa-masa tertentu merupakan pokok pangkal tarikat ini. Kitab tersebut terdiri atas tujuh faedah dan bab. Sesudah faedah yang ketujuh diberinya khatimah yang berisi silsilah. Di samping memberi penjelasan tentang ajaran Abdur-Rauf, silsilah ini juga memberikan gambaran di mana dengan cara apa ulama-ulama dan pengarang-pengarang besar Melayu lainnya mendapatkan ilmu pengetahuan. Dalam kitab ini pula ia menyebut telah berada selama sembilan belas tahun di negeri Arab.
2.                           Mir’at al-Tullab fi Tashil Ma’rifat al-Ahkam al-Syar’iyah li’l-Malik al-Wahab. Dalam kitab ini disebutnya ia mengarang atas titah Sultanah Tajul-Alam Safiatuddin Syah. Isinya ialah ilmu fikah menurut mazhab Syafi’i. Ilmu mu’amalat yang tidak dibicarakan dalam Sirat al-Mustaqim karangan Nuruddin ar-Raniri, dimasukkan disini.
3.                           Kifayat al-Muhtajin ila Suluk Maslak Kamal al-Talibin. Dalam karya ini disebutnya ia dititahkan oleh Sultanah Tajul-Alam untuk mengarang. Isi kitab ini ialah tentang ilmu tasawuf yang dikembangkan oleh Abdur-Rauf.
4.                           Mau’izat al-Badi’ atau al-Mawa’ith al-Badi’ah. Karya ini terdiri atas lima puluh pengajaran dan ditulis berdasarkan Qur’an, hadith, ucapan-ucapan sahabat Nabi Muhammad saw serta ulama-ulama besar.
5.                           Tafsif al-Jalalain. Abdur-Rauf juga telah menterjemah sebagian teks dari Tafsir al-Jalalain, surah 1 sampai dengan surah 10.
6.                           Tarjuman al-Mustafiq. Merupakan saduran dalam bahasa Melayu dari karya bahasa Arab ini. Dalam sebuah naskah Jakarta disebut ada tambahan dari murid Abdur-Rauf, Abu Daud al-Jawi ibn Ismail ibn Agha Ali Mustafa ibn Agha al-Rumi (Van Ronkel, Catalogus der Maleische Handschriften 1909 dalam ibid).
7.                           Syair Ma’rifat. Syair ini terdapat dalam naskah Oph 78, perpustakaan Leiden, yang disalin pada 28 Januari 1859 di Bukit Tinggi.                 

SYAIR MA’RIFAT dimulai dengan;

Pahamkan olehmu di dalam hati
Kepada guru mintalah pasti
Tulus dan yakin kedua mati
Inilah bekal tatkala mati
          Apabila mufakat empat ma’na
          Agama Islam baharulah sempurna
          Apabila mufakat empat di sana
          Mengenal dzat Tuhan yang Ghana
…………….
Fakir khabarkan suatu pendapat
Tatkala mencari ilmu ma’rifat
Sepohon kayu cawangnya empat
Buahnya diambil tiada dapat
          Kayunya tinggi bukan kepalang
          Buahnya banyak tiada berbilang
          Warnanya indah amat cemerlang
          Hendak diambil dibawa pulang
Mengambil buahnya hendak mendapat
Tuntut olehmu dengan isyarat
Fi’il yang baik dengan martabat
Mintak diguru janganlah bai’at
          Tuntut olehmu dengan pengguruan
          Tiadalah jadi dengan tiruan
          Serta tarikat mengenal Tuhan
          Hakikat ma’rifat sempurna jalan
Adalah ibarat fakir yang hina
Sepohon kayu banyak ma’nanya
Jikalau pohon tiada sempurna
Cawang dn dahan tiada berguna
          Jikalau sempurna pohon itu
          Cawang dan dahan terhimpun di situ
          Buah dan bunga di sanalah tentu
          Baiklah fakir hati di situ
Baik-baik tuan kita menerima
Kepada pohonnya ialah sempurna
Daun dan buah tiada sama
Masing-masing berlainan nama
          Jikalau diibarat saja kelapa
          Kulit dan isi tida serupa
          Janganlah kita bersalah tapa
          Tetapi beda tiadalah berapa
Sebiji kelapa ibarat sana
Lafadnya empat suatu ma’na
Di situlah banyak orang terkena
Sebab pendapat kurang sempurna
          Kulitnya itu ibarat syari’at
          Tempurungnya itu ibarat tarikat
          Isinya itu ibarat hakikat
          Minyaknya itu ibarat ma’rifat
Syariat itu ibarat tubuh
Tarikat itu jalan yang teguh
Hakikat itu bersungguh-sungguh
Ma’rifat itu seperti suluh
          Baik-baik I’tikad kita sempurna
          Supaya I’tikad kita sempurna
          Jikalau bercerai lafadh ma’na
          Akhirnya tiada berguna
…………….
Jika tuan menuntut ilmu
Ketahuilah dulu keadaanmu
Man ‘arafa nafsahu kenal dirimu
Faqad ‘arafa rabbahu kenal Tuhanmu
          Kenal dirimu muhadath semata
          Kenal Tuhanmu qadim dzatnya
          Tiada bersamaan itu keduanya
          Tiada semisal seupamanya
……………
Adapun dikata ma’na yang empat
Iman, Islam, tawhid, ma’rifat
Keempatnya itu suatu tempat
Kurang dituntut tiadalah dapat

Kemudian diterangkan keempat-keempat perkara itu. Pada akhir tulisan ini disebut judul syair ini serta nama pengarangnya

Tamatlah sudah Syair Ma’rifat
Syaikh Abdur-Rauf mengarang di Aceh
Fakir menyalin kurang nan dapat
         Jangan dicela jangan diupat.

10 Masjid Tertua di Dunia



Masjid atau mesjid adalah rumah tempat ibadah umat Muslim. Masjid artinya tempat sujud, dan mesjid berukuran kecil juga disebut musholla, langgar atau surau. Selain tempat ibadah masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan - kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al Qur'an sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan hingga kemiliteran.

1. Quba mosque


pertama dibangun: 622
lokasi: Madinah
negara: Arab saudi

masjid quba di lingkungan terpencil madinah di arab saudi, merupakan masjid tertua di dunia. Batu pertamanya yang diposisikan oleh nabi islam muhammad pada emigrasi dari kota mekah ke madinah dan masjid ini selesai dengan temannya. Muhammad menghabiskan lebih dari 20 malam di masjid (setelah bermigrasi) berdoa qasr (sebuah doa pendek) sambil menunggu ali yang rumahnya di belakang masjid ini.

2. Al-Masjid al-Nabawi, Saudi Arabia


pertama dibangun: 622
lokasi: Madinah
negara: Arab saudi

al-masjid al nabawi, yang sering disebut masjid nabi adalah sebuah masjid yang terletak di kota madinah. Sebagai tempat peristirahatan terakhir islam nabi muhammad, itu dianggap tempat paling suci kedua dalam islam oleh umat islam (yang pertama adalah masjid al-haram di mekkah). Masjid ini berada di bawah kendali penjaga dua masjid suci.

3. Masjid al-Qiblatain, Saudi Arabia


pertama dibangun: 623
lokasi: Madinah
negara: Arab saudi

masjid al-qiblatain (masjid dua qiblas) adalah sebuah masjid di madinah yang secara historis penting bagi umat islam sebagai tempat dimana nabi muhammad, memimpin doa, dikatakan telah diperintahkan untuk mengubah arah shalat (kiblat) dari yerusalem ke mekah. Jadi unik yang terdapat relung doa dua (mihrabs). Baru-baru ini masjid tersebut direnovasi, menghapus niche doa tua menghadap ke yerusalem dan meninggalkan satu menghadap mekah.

4. Jawatha Mosque, Saudi Arabia


pertama dibangun: 629
lokasi: Al kilabiyah
negara: Arab saudi

jawatha mosque (juga salah dieja al-jawana) terletak di desa al-kilabiyah, sekitar 12km timur laut hofuf, al-ahsa, arab saudi. Itu adalah awal masjid yang dibangun di arabia timur dan sebagian besar struktur asli di reruntuhan. Tempat ini masih digunakan untuk doa.

5. Masjid al-Haram, Saudi Arabia


pertama dibangun: 638
lokasi: Mekkah
negara: Arab saudi

al-masjid al-haram merupakan salah satu masjid terbesar di dunia. Terletak di kota mekah, itu mengelilingi ka'bah, tempat yang gilirannya umat islam di seluruh dunia untuk sementara menawarkan doa-doa sehari-hari dan merupakan tempat suci islam. Masjid ini juga dikenal sebagai masjid agung.

6. Great Mosque of Kufa, Iraq


pertama dibangun: 639
lokasi: Kufa
negara: Irak

masjid agung kufah, atau masjid al-kufah, atau masjid-al-azam terletak di kufah, irak, merupakan salah satu masjid paling awal dalam islam. Dibangun pada abad ke-7, berisi sisa-sisa muslim ibn 'aqil - sepupu pertama dari husain bin' ali, rekan hani nya ibn 'urwa, dan mukhtar al-thaqafī revolusioner.

7. Mosque of Uqba, Tunisia


pertama dibangun: 670
lokasi: Kairouan
negara: Tunisia

masjid uqba, juga dikenal sebagai masjid agung kairouan, merupakan salah satu masjid paling penting di tunisia, terletak di kota warisan dunia unesco kairouan.

8. Imam Hussain Mosque, Iraq


pertama dibangun: 680
lokasi: Karbala
negara: Irak

ali bin husain vihara 'adalah sebuah tempat suci syiah islam di kota karbala, irak. Ia berdiri di lokasi makam ali, cucu kedua muhammad, dekat tempat di mana ia terbunuh selama pertempuran karbala pada 680 masehi makam husain bin 'ali bin husain adalah salah satu tempat suci untuk shi 'sebagai luar mekah dan madinah, dan banyak berziarah ke situs. Setiap tahun, jutaan peziarah mengunjungi kota untuk mengamati 'asyura, yang menandai ulang tahun husain bin' ali kematian.

9.Al-Aqsa Mosque, Jerusalem


pertama dibangun: 705
lokasi: Jerusalem
negara:

masjid al-aqsa, adalah tempat suci islam di kota lama yerusalem. Tempat yang termasuk masjid (bersama dengan kubah batu), juga disebut sebagai al-haram ash-sharif atau "suci noble sanctuary", adalah temple mount, situs paling suci dalam yudaisme, tempat di mana pertama dan kedua candi yang berlaku umum untuk memiliki berdiri. Muslim percaya bahwa muhammad adalah diangkut dari masjidilharam di mekah ke al-aqsa selama perjalanan malam. Tradisi islam menyatakan bahwa muhammad memimpin doa terhadap situs ini sampai bulan ketujuh belas setelah emigrasi, ketika tuhan mengarahkan dia untuk mengubah arah kabah

10. Al-Zaytuna Mosque, Tunisia


pertama dibangun: 709
lokasi: Tunis
negara: Tunisia

masjid al-zaytuna, atau ez-zitouna atau ezzitouna masjid adalah sebuah masjid besar di tunis, dekat pantai utara afrika.